Monday, October 27, 2008

Menjelang Pengumuman Eksekusi Imam Samudera

Kejaksaan Agung telihat ramai Jumat pagi. Tak biasanya satu truk mobil polisi besar nyanggong di sana. Saya datang lebih pagi dari biasanya. Pukul delapan lebih sedikit. Dua stasiun TV siap dengan mobil beserta peralatan lengkap untuk siaran langsung. Terang saja, hari itu wartawan dijanjikan untuk mengetahui kapan tepatnya tiga bomber Bali itu dibedil.
Menjelang siang, wartawan bertambah ramai.Bukan saja wartawan yang biasa nyanggong di Kejagung tapi juga mereka yang ada juga wartawan asing lain. Jam10 waktu yang dijanjikan.Sejumlah stasiun televisi sudah bersiapmemasang tripod kamera.Namun mereka harus menelan kekecewaan. Pasalnya jadwal konferensi pers diundur ba'da Jumatan.MAu tak mau mereka harus rela menunggu.
Lepas sholat Jumat, para kuli tinta sudah berjejaldi depan gedung utama Kejagung.Padahal pintu belum dibuka. Miriporang berubut masuk pintu bioskop,padahal tiket sudah digenggaman.
Tak biasanya pula,konferensi pers di kejaksaan menggunakan gedung utama. Sebelum masuk setiap wartawan diperiksaisi tas dan harus melaluli pintu detektor. Khawatir ada yang membawa bom barangkali. Baru kali itu saya meliput dengan wartawan segambreng alias ratusan. Pokoknya kalah deh lapisannya wafer tango..sekian


No comments: