Tak terasa
satu purnama, Jogja telah aku tinggalkan
Satu cita-citaku yang telah tercapai-meninggalkan Jogja-
Obsesiku telah tercapai -jadi kuli tinta-
tapi apa iya batiniahku sudah terpuaskan?
hidup di kota baru, membangun jaringan baru,yang pasti membuka lembaran hidup baru.
Jogja...
Akhir tahun kemarin aku sempat menyambanginya
sayang hanya 24 jam aku di sana.
Jumat 28 Desember 2007
Selepas menunaikan tugas aku memutuskan untuk pulang.
Ada tiga orang yang malam itu bertolak menuju barat: Aku, Eka, dan komandan Tan.
Rencana awal kami pulang jam 10 malam, karena jalur Ngawi putus. Tapi rencana tinggal rencana. Setengah sebelas malam kami baru meninggalkan Graha Pena.
Aku dibonceng Agung, Komandan dengan Bakti, sementara Eka diantar Nungki.
Bus Jogja-Solo lumpuh...
Ngawi putus. Akhirnya kami putuskan untuk naik bis jurusan Solo. Lumayan penuh juga.
Kami pun terlelap. Pukul tiga aku terjaga dari tidur. BAru sampai Madiun gumamku. Tak lama dari aku terjaga bus memasuki terminal maospati. Bus tak sampai solo. Ia cuma bisa berhenti di MAdiun.
Padahal waktu menunjukkan pukul tiga pagi. Satu angkutan kecil disediakan untuk kami. Tapi satu orang dikenai bayar 40ribu itupun hanya sampai Solo. Demi cita-cita pulang kampung, aku turuti. Kami bertiga naik mobil kecil itu. Belum genap sepuluh menit mobil berjalan kami kembali terlelap.
Aku terjaga jam setengah enam pagi. Di luar hujan gerimis rintik Kami melintasi kot Srage, itu artinya Solo tak lama lagi.
tiba di terminal solo. Satu tempat yang langsung ku tuju. Apa lagi kalu bukan kamar mandi. Kami bertiga berpisah di solo. Aku dan Eka ke Yogya, smenetara Komandan ke Sukoharjo.
Jogja, aku datang
Hujan deras menyambut kepulanganku yang pertama.
Pagi aku bergegas menuju kantor polis untuk urus SIM
Sore pergi ke pameran buku
malem makan sama anak-anak
pagi kembali ke Jogja..
wuih..
hari2 yang melelahkan...
dan saat ini aku kembali merindukan Jogja..
I really miss Jogja
No comments:
Post a Comment