Saturday, October 30, 2010

Tentang Mas Wawan

Mas Wawan demikian kami biasa memanggilnya. Lelaki ramah dan kebapakan itu, siapa sangka dia pergi begitu cepat. Kabar yang ku dengar malam itu, dia terjebak di lereng merapi. "Ya Allah, selamatkan Mas Wawan," batinku ketika itu. Aku mengambil ponsel, menelepon Mas Wawan, tapi operator yang menjawab telpon itu. Akhirnya aku mengirimkan pesan untuknya. Namun bukan balasan Mas Wawan kudapat. Pesan pendek dari redaksi datang, mengabarkan kepulangan Mas Wawan yang abadi.

Mas Wawan, aku terkejut ketika melihat nama Yuniawan Wahyu Nugroho kembali terpampang di salah satu berita vivanews dan inisial ‘YWN’ sebagai editor akhir berita. "Mas Wawan kembali," batinku. Aku sempat menanyakan itu pada seorang kawan dan dia bilang,"Iya Mas Wawan balik," katanya

Aku senang Mas Wawan kembali, sebab nyaris tidak ku temui sosok seperti dia. Kata seorang kawan, Mas Wawan itu ngemong dan aku membenarkannya. Dia tidak pernah menunjukkan kesalahan kita dengan emosi dan amarah.

Masih ingat Mas pengalan-penggalan obrolan kita setelah kepergianmu dari VIVAnews tahun 2008 lalu. Dan kau sempat pulang ke Ambarawa.

“Aku ternak, Dit di sini (Ambarawa), mampirlah kalau lewat Ambarawa,” ujarmu melalui situs jejaring sosial
Pernah pula kamu bertanya, apa aku masih bertahan di VIVAnews. Aku pun menjawab,”Belum ada yang lebih baik, Mas,”
Apa kata Mas Wawan? “Ya, besok kalau aku bikin koran sendiri, kamu tak ajak, ya,”

Sampai kita bertemu lagi Mas, sekembalimu ke VIVAnews bulan puasa kemarin. Kamu menyapaku dengan riang."Masih liputan di kejaksaan? kok tambah kusut," komentar Mas Wawan, malam itu.

Aku hanya tertawa mendengar komentarmu malam itu, Mas.

Kehilangan besar. Itu perasaan yang aku rasakan begitu melihat SIM A ditunjukkan di salah satu stasiun televisi,” Atas nama Yuniawan Wahyu Nugroho, “ aku langsung terdiam sedih. Sampai pagi harinya, pesan masuk berdatangan, menanyakan perihal kepergianmu. Aku tak bisa menjawab panjang, hanya ku jawab.”Iya,”.

Aku kehilanganmu mas. Dan aku kehabisan kata untuk mengungkapkan rasa kehilangan. Membaca akun Facebook Mas Wawan, membuat makin sedih dan kehilangan. Anak Mas Wawan, di salah satu wall menulis,"Bapak Masih Ada,".. Iya Nduk, Bapak masih ada, di hati kita, Bapak selalu ada.

Selamat Jalan Mas Wawan. Beristirahatlah dengan tenang di sana. Kata seorang kawan,"Semoga kamu tersenyum di sana melihat kami.

No comments: